Wednesday, June 19, 2019

tujuan islamisasi ilmu




Dengan adanya islamisasi ilmu pengetahuan diharapkan nantinya akandihasilkan sebuah sains Islam yang didasarkan pada al-Qur’an dan al-Hadits, di mana sains Islam tersebut berbeda dengan sains Barat yang telah berkembang saat ini. Adapun perbandingan antara sains Barat dan sains Islam, yaitu :
No.
Sains Barat
Sains Islam
1
Percaya pada Rasionalitas
Percaya pada wahyu
2
Sains untuk Sains
Sains adalah sarana untuk mendapatkan
keridhoan Allah
3
Satu-satunya metode untuk
mengetahui realitas
Banyak metode berlandaskan akal dan
wahyu baik secara objektif dan subjektif
4
Netralis emosional sebagai prasyarat
Untuk menggapai rasionalitas
Komitmen emosional sangat penting untuk
Mengangkat usaha-usaha sains spiritual & social.
5
Tidak memihak, ilmuwan hanya peduli pada
Produk pengetahuan yang baru dan akibat-akibat penggunaannya.
Pemihakan pada kebenaran, ilmuwan harus peduli terhadap hasil-hasil dan akibat-akibat penemuannya secara moral, sebagai bentuk ibadah 























           


Karena Islam adalah agama sekaligus peradaban. Beberapa hal yang menjadikan perlu adanya Islamisasi ilmu pengetahuan , yaitu:

  1. ·       Bidang Politik : Umat Islam terpecah-pecah, kekuatan Barat telah berhasil memecah belah umat Islam dari yang berdiri sendiri bahkan yang berkelompok, bahkan saling bertentangan antara satu dengan yang lainnya.
  2. ·        Bidang Ekonomi : Umat Isalm belum maju dan terbelakang. Mayoritas anggotanya adalah orang-orang yang buta huruf. Produksi barang masih jauh dibawah kebutuhan, sehingga harus impor, kekayaan minyak yang berada di negara-negara Islam tidak bisa mensejahterakan rakyat.
  3. ·       Bidang Kultural : Kemerosoratan umat Muslim telah menyebabkan berkembangnya buta huruf, kebodohan dan tahayyul. Masyarakat muslim melihat kemajuan barat sebagai sesuatu yang mengagumkan, sebagian kaum muslim tergoda oleh kemajuan barat dan berusaha melakukan reformasi dengan cara Westernisai.

            Diharapkan dengan Islamisasi ini nantinya menyebar kepada masyarakat luas melalui karya-karya yang telah melalui proses Islamisasi / Diislamisasikan melalui  seminar atau dunia pendidikan , adalah upaya agar hasil kajian tidak menjadi hal yang sia-sia.

Pembahasan  :
  1. PENGERTIAN ISLAMISASI ILMU 
  2. PANDANGAN BEBERAPA TOKOH TENTANG ISLAMISASI ILMU
  3. TUJUAN ISLAMISASI ILMU
  4.  PENGAPLIKASIAN ISLAMISASI ILMU PENGETAHUAN
  5. IMPLIKASI ISLAMISASI ILMU PENGETAHUAN DALAM PENDIDIKAN
  6. LANGKAH-LANGKAH ISLAMISASI
     Untuk lebih jelasnya Download Dokumen Tentang Islamisasi Ilmu, Clik disini.



Sunday, June 16, 2019

Latar Belakang ISLAMISASI ILMU




Latar Belakang :

Sekuralisme yang dikembangkan oleh peradaban Barat membawa dampak yang kurang baik terhadap perkembangan ilmu pengetahuan bagi umat Islam. Sekurlarisai yang memisahkan agama dari politik serta penghapusan nilai-nilai agama dari kehidupan tidak hanya bertentangan denga fitrah manusia, tetapi juga memutuskan ilmu dari pondasinya dan mengalihkan dari tujuan ilmu yang sebenarnya. Islamisasi ilmu pengetahuan merupakan konsep yang didalamnya terdapat pandangan integral terhadap konsep ilmu (Epistemologi) dan konsep ketuhanan (Theology),Islam adalah agama yang memiliki pandangan fundamental tentang tuhan, kehidupan, manusia, alam semesta, dan lain sebagainya. Oleh sebab itu Islam ialah agama sekaligus peradaban.

Gagasan dan sejarah Islamisasi ilmu pengetahuan sebenarnya sudah terjadi semenjak permulaan Islam pada 9M dimana para sarjana muslim berhasil menterjemahkan, menyaring, dan menyerap serta memadukan ilmu asing kedalam pandangan Islam yang sesuai dengan Al-Qur’an. Namun penyerangan Monggol yang dipimpin oleh Hulagu Khan ke Baghdad yang memusnahkan perpustakaan dan buku-buku karya sarjana muslim membuat kemajuan tersebut terhenti. Pada saat dunia dikuasai oleh kemajuan Barat dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Negara-negara yang dahulu termasuk dalam hegemoni Islam mulai melepaskan diri dari Islam dan berdiri sendiri sebagai Negara yang sepenUhnya di luar Ideologi Islam,

Negara tersebut melepaskan diri dari Islam karena Islam tertinggal dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Karena hal tersebut dalam umat Islam timbul 3 sikap dalam menghadapi ketertinggalan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologiyaitu:

1. sikap yang di dasarkan pada asumsi bahwa ilmu pengetahuan yang berasal dari barat sebagai ilmu pengetahuan yang sekuler. Karena itu ilmu tersebut harus di tolak. Untuk membawa kemajuan islam adalah dengan kembali pada Al-Qur’an dan Al-Sunnah serta warisan Islam di zaman klasik.

2. sikap yang di dasarkan pada asumsi bahwa ilmu pengetahuan yang berasal dari Barat sebagai ilmu yang bersifat netral. Karena nya ilmu tersebut harus di terima apa adanya tanpa disertai rasa curiga dan sebagainya.

3. sikap yang di dasarkan pada asumsi bahwa ilmu pengetahuan yang berasal dari Barat sebagai ilmu yang bersikap secular dan materialism. Namun dapat diterima oleh umat islam dengan terlebih dahulu dilakukan proses Islamisasi. 

Keadaan ini menimbulkan kegelisahan beberapa pakar ilmuan Islam, sehingga muncullah ide untuk melakukan Islamisasi ilmu pengetahuan pada abad 20M, Islamisasi merupakan sebuah karakter dan identitas Islam sebagai pandangan hidup yang didalamnya terdapat pandangan integral terhadap konsep ilmu dan konsep Tuhan.

Karena hal tersebut penulis tertarik untuk membahas dan mempelajari apa itu islamisasi ilmu pengetahuan , apa manfaat dan kegunaan nya di zaman sekarang dan bagaimana cara pengaplikasian nya pada kehidupan sehari-hari umat Islam di dunia.

Pembahasan  :
  1. PENGERTIAN ISLAMISASI ILMU 
  2. PANDANGAN BEBERAPA TOKOH TENTANG ISLAMISASI ILMU
  3. TUJUAN ISLAMISASI ILMU
  4.  PENGAPLIKASIAN ISLAMISASI ILMU PENGETAHUAN
  5. IMPLIKASI ISLAMISASI ILMU PENGETAHUAN DALAM PENDIDIKAN
  6. LANGKAH-LANGKAH ISLAMISASI
     Untuk lebih jelasnya Download Dokumen Tentang Islamisasi Ilmu, Clik disini.


Friday, June 14, 2019

Schilling 2017, strategic management of teckhnologi innovation Chapter 1 - 5




Strategic Management of Technological Innovation ( Manajemen strategi inovasi tekcologi) adalah sebuah buku dari MELLISSA A. SCHILLING,  pendekatan Schilling mensintesis penelitian utama di lapangan, dapat memberikan pemahaman dengan pengetahuan yang diperlukan untuk meningkatkan diskusi dan analisis kasus.

Subjek ini didekati sebagai proses strategis, dan dengan demikian, diorganisasi untuk menerapkan proses manajemen strategis yang dibutuhkan dalam sebagian besar buku teks strategi, berkembang dari menilai dinamika kompetitif dari suatu  kondisi, hingga perumusan strategi, hingga implementasi strategi.

Sebagai paperback ringkas dan terjangkau, sangat  bagus untuk mengemas dengan case. Kumpulan kasus  yang direkomendasikan  dari penulis  terdapat melalui McGraw-Hill Create atau dari Harvard Business School Case Database.

dalam pembahsan ini, dibahas beberapa dari chapter 1 – 5 dari buku Strategic Management of Technological Innovation yang telah dibuat di dalam beberapa ppt :




Saturday, June 8, 2019

Apa itu Islam ? Apakah Islam Keturunan Harus Bersyahadat lagi ?


Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatu.



     "Islam adalah agama yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW yang mengajarkan keimanan bahwa tidak ada Tuhan  (yang berhak disembah ) selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah, berikut syariat yang telah diajarkan"


Apa Itu Islam ?

Islam adalah agama tauhid, yaitu agama Allah SWT  yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW yang mengajarkan keimanan bahwa tiada Tuhan ( yang berhak disembah ) selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah, berikut syariat yang diajarkannya.

1. Secara Etimoligis

          Al-islam secara etimologi berarti الانقياد (Tunduk). Kata ini merupakan ثلاثى مزيد  dari kata  السلامة /  السلم  yang berarti التعرى من الافات الظاهرة والباطنة (terbebas dari wabah/ cela baik secara lahir maupun batin).

          Kata "Islam" berasal dari : Salima yang artinya selamat. Dari Kata itu terbentuk aslama yang artinya menyerahkan diri atau tunduk dan patuh. Dari kata aslama  itulah terbentuk kata Islam. pemeluknya disebut dengan orang Muslim. dan orang yang memeluk islam berarti menyerahkan diri kepada Allah dan patuh terhadap ajarannya.


2. Secara Terminoligi

           Secara terminologi (istilah, maknawi) dapat dikatakan bahwa islam adalah agama wahyu yang berintikan tauhid atau keesaan Tuhan yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW sebagai utusan-Nya yang terakhir. Ajaran -ajaran terkandung di dalam islam, mencakup Akidah, Syariah (Ibadah dan Muamalah), dan Akhlak. bersumberkan Al-Quran dan Sunnah.

          Makna - makna islam secara bahasa antara lain : Al istislam (Berserah diri), As salamah ( suci bersih), As Salam (Selamat dan sejahtera), As Silmu (Perdamaian), dan Sullam (tangga, bertahap, atau taddaruj).    

Bagaimana Masuk Islam ?

          Menjadi seorang yang beriman dengan islam atau disebut ssebagai muslim, dia harus mengucapkan dua kalimat syahadat (Syahadatain). tidak cukub beriman di dalam hati. Setelah bersyahadat dia harus membuktikan syahadatnya dengan melakukan bebagai amal ibadah yang diperintahkan allah serta menjauhi segala perbuatan yang dilarangnya.

Syahadat

          Syahadat adalah pintu gerbang menjadi seorang muslim. Dengan demikian,  orang yang mengaku muslim, namun tidak pernah bersyahadat, maka sesungguhnya dia bukanlah seorang Muslim.

Lafaz ikrar Syahadatain : 

اشهد ان لا اله  الا الله و اشهد ان محمدا رسول الله

"Asyhadu alla ilaha illallah wa asyhadu anna muhammadarrasulullah"

Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah.

        Keimanan kepada Allah wajib dilengkapi dengan keimanan bahwa Muhammad SAW adalah utusan Allah SWT. Inilah yang disebut Syahadatain.


Jadi Islam Keturunan, Haruskah bersyahadat lagi ?

           Jawabanya Tidak perlu lagi. Karena seseorang yang dilahirkan dari Orangtua Muslim, telah jelas keislamannya. Hal ini bisa bisa terlihat dan dibuktikan dalam ibadah hariannya. Seperti di dalam shalat. orang yang melaksanakan shalat, tentu saja di dalam shalatnya dia mengucapkan dua kalimat syahadat, bahkan bukan hanya  mengucapkannya sekali, tetapi berkali - kali, yaitu setiap kali melaksanakan shalat.

             Dengan demikian, Muslim keturunan , tidak perlu bersyahadat lagi.

Sponsor